• Tadabbur Diri 8
    Kenalilah HATI ( القلب ) dalam dirimu.
    1. HATI ( القلب ) tempat bertapak dan suburnya keimanan dan hidayah.
    وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ ﴿الحجرات: ٧﴾
    tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
    (Al Hujurat : 7)
    وَمَن يُؤْمِن بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿التغابن: ١١﴾
    dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
    (At Taghabun: 11)
    2. HATI ( القلب ) tempat terbinanya ketakwaan.
    ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّـهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿الحج: ٣٢﴾
    Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
    (Al Hajj : 32)
    إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِندَ رَسُولِ اللَّـهِ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّـهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿الحجرات: ٣﴾
    Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
    (Al Hujurat : 3)
    3. HATI ( القلب ) tempat timbulnya perasaan KHAUF (خوف) dan KHASYAH (خشية)
    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿الأنفال: ٢﴾
    Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
    (Al Anfal : 2)
    رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ ﴿النور: ٣٧﴾
    laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
    (An Nur : 37)
    وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿غافر: ١٨﴾
    Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan ( terdiam ) menahan kesedihan.
    (Ghafir : 18)
    اللَّـهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَرَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّـهِ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّـهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ وَمَن يُضْلِلِ اللَّـهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿الزمر: ٢٣﴾
    Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (iaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gementar kerananya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
    (Az Zumar: 23)
    4. HATI ( القلب ) tempat di mana Allah Azza wa Jalla diingati dan tempat ketenangan ( السكينة )dan ketenteram ( الاطمئنان ).
    هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّـهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّـهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ﴿الفتح: ٤﴾
    Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
    (Al Fath : 4)
    ‎الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّـهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
    ﴿الرعد: ٢٨﴾
    (iaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
    (Ar Ra'du : 28)
    وَمَا جَعَلَهُ اللَّـهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّـهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ ﴿آل عمران: ١٢٦﴾
    Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
    (Ali 'Imran : 126)
    5. HATI ( القلب ) tempat bersemainya dan berkumpulnya kasih sayang.
    وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّـهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿آل عمران: ١٠٣﴾
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
    (Ali 'Imran : 103)
    وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿الأنفال: ٦٣﴾
    dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
    (Al Anfal : 23)
    6. HATI ( القلب ) juga tempat munculnya berbagai sangkaan buruk
    إِذْ جَاءُوكُم مِّن فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّـهِ الظُّنُونَا ﴿الأحزاب: ١٠﴾
    (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.
    (Al Ahzab : 10)
    7. HATI ( القلب ) tempat punca sebenar BUTA dari mengenal Allah Azza wa Jalla dan dari mengenal kebenaran.
    أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ ﴿الحج: ٤٦﴾
    maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
    (Al Hajj : 42)
    8. Bahkan HATI ( القلب ) lah jua tempat tapak tumbuhnya penyakit-penyakit syubhat yang membinasakan.
    فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّـهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ ﴿البقرة: ١٠﴾
    Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
    (Al Baqarah : 10)
    إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ ﴿التوبة: ٤٥﴾
    Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.
    (At Taubah : 45)
    وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ ﴿التوبة: ١٢٥﴾

    Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

    (At Taubah : 125)


    Alangkah hebatnya HATI ( القلب ) mu, justeru kenalilah HATI ( القلب ) mu sendiri.




    ABi
    Tadabbur Diri 8 Kenalilah HATI ( القلب ) dalam dirimu. 1. HATI ( القلب ) tempat bertapak dan suburnya keimanan dan hidayah. وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ ﴿الحجرات: ٧﴾ tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (Al Hujurat : 7) وَمَن يُؤْمِن بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿التغابن: ١١﴾ dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At Taghabun: 11) 2. HATI ( القلب ) tempat terbinanya ketakwaan. ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّـهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿الحج: ٣٢﴾ Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (Al Hajj : 32) إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِندَ رَسُولِ اللَّـهِ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّـهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿الحجرات: ٣﴾ Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Hujurat : 3) 3. HATI ( القلب ) tempat timbulnya perasaan KHAUF (خوف) dan KHASYAH (خشية) إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿الأنفال: ٢﴾ Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al Anfal : 2) رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ ﴿النور: ٣٧﴾ laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (An Nur : 37) وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿غافر: ١٨﴾ Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan ( terdiam ) menahan kesedihan. (Ghafir : 18) اللَّـهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَرَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّـهِ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّـهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ وَمَن يُضْلِلِ اللَّـهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿الزمر: ٢٣﴾ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (iaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gementar kerananya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Az Zumar: 23) 4. HATI ( القلب ) tempat di mana Allah Azza wa Jalla diingati dan tempat ketenangan ( السكينة )dan ketenteram ( الاطمئنان ). هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّـهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّـهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ﴿الفتح: ٤﴾ Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Al Fath : 4) ‎الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّـهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ﴿الرعد: ٢٨﴾ (iaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra'du : 28) وَمَا جَعَلَهُ اللَّـهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّـهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ ﴿آل عمران: ١٢٦﴾ Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali 'Imran : 126) 5. HATI ( القلب ) tempat bersemainya dan berkumpulnya kasih sayang. وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّـهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿آل عمران: ١٠٣﴾ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali 'Imran : 103) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿الأنفال: ٦٣﴾ dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Al Anfal : 23) 6. HATI ( القلب ) juga tempat munculnya berbagai sangkaan buruk إِذْ جَاءُوكُم مِّن فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّـهِ الظُّنُونَا ﴿الأحزاب: ١٠﴾ (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. (Al Ahzab : 10) 7. HATI ( القلب ) tempat punca sebenar BUTA dari mengenal Allah Azza wa Jalla dan dari mengenal kebenaran. أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ ﴿الحج: ٤٦﴾ maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj : 42) 8. Bahkan HATI ( القلب ) lah jua tempat tapak tumbuhnya penyakit-penyakit syubhat yang membinasakan. فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّـهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ ﴿البقرة: ١٠﴾ Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Al Baqarah : 10) إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ ﴿التوبة: ٤٥﴾ Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. (At Taubah : 45) وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ ﴿التوبة: ١٢٥﴾ Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (At Taubah : 125) Alangkah hebatnya HATI ( القلب ) mu, justeru kenalilah HATI ( القلب ) mu sendiri. ABi
    0 Comentários 0 Compartilhamentos 773 Visualizações
  • ☆Tadabbur Kalamullah 15 Rejab 1445H☆

    قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا یَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

    "Katakanlah lagi (kepadanya): "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna" [Surah Az-Zumar 9]

    #Sambungan lagi bicara berkaitan kemuliaan para ulamak dan penghormatan terhadap mereka.

    #Khalifah Umar bin Abdul Aziz di zaman belajarnya, beliau menuntut ilmu dengan beberapa ulamak besar dari kalangan sahabat Nabi yang hebat seperti Sayidina Ubadah bin as-Shomit, Sayidina Abdullah bin Umar bin al-Khattab. Beliau juga berguru dengan ulamak tabiin yang masyhur seperti Imam Said bin Musaiyib, Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud.

    #Beliau sangat menghormati dan menyanjungi semua gurunya. Beliau tersangat menyanjungi dan memuliakan gurunya Ubaidillah bin Abdilllah, belajar dariNya, beradab dengan akhlaknya dan begitu terkesan dengan Ubaidillah. Beliau pernah berkata:

    "Aku lebih suka berada dalam majlis ilmu Ubaidillah daripada diberikan kepadaku 1000 dinar" (Lihat: Umar bin Abdul Aziz, Abdullah Sattar Syeikh)

    #Katanya lagi: "Kalaulah Ubaidillah masih hidup, aku tidak akan mengeluarkan arahan melainkan setelah daku meminta pandangan darinya". *Ubaidillah pada waktu itu merupakan mufti di Madinah dan salah seorang daripada 7 ulamak fikah terkenal di Madinah. (Lihat: Siyar A'lam an-Nubala')

    #Ketika Umar bin Abdul Aziz dilantik menjadi gabenor di Thaif, beliau melantik 10 orang ulamak terhebat di Madinah untuk menjadi penasihat serta pembantunya. Beliau berkata kepada para ulamak ini:

    "Sesungguhnya aku memanggil kamu kerana satu tugas yang bergaji tetap. Ini bertujuan agar kamu menjadi pembantuku untuk menegakkan kebenaran. Aku tidak akan membuat apa-apa keputusan kecuali setelah mendengar pandangan daripada kamu semua" (Lihat: Suwar min hayat at-Tabiin)

    #Hebatnya pemimpin dahulu, mereka menjadi ulamak sebagai pembantu dan penasihat bahkan sentiasa memuliakan, menyanjungi dan menghormati mereka sebagai orang berilmu, alim ulamak dan penunjuk kebenaran.

    #Zaman kita hari ini, mufti menasihati dan menegur, mufti pula dikecam, ditegur menimbulkan polemik kepada masyarakat dan dipersalahkan serta mufti pula minta maaf kepada orang yang dinasihati. Lebih daripada itu, menteri/pemimpin pula mengeluarkan kenyataan bahawa SOP perlu diadakan sebelum mufti keluar sebarang kenyataan. Akhir zaman, mufti dan para alim ulamak pula yang dinasihati oleh pemimpin dan netizen, bukannya mereka yang menasihati pemimpin dan orang ramai. Pelik lagi ajaib.

    ♡Lihatlah pemimpin dan orang dulu yang menjadikan ulamak sebagai penasihat, penegur kesalahan dan pembetul kesilapan bukannya dijatuhkan martabat kedudukan ulamak. Contohilah mereka yang memuliakan ulamak, agar kita sentiasa diatas landasan kebenaran selamanya♡

    Ust naim
    Klik link ini untuk    
    http://bit.ly/tadabburkalamullah

    Facebook:   
    https://m.facebook.com/tadabburkalamullah
    ☆Tadabbur Kalamullah 15 Rejab 1445H☆ قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا یَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ "Katakanlah lagi (kepadanya): "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna" [Surah Az-Zumar 9] #Sambungan lagi bicara berkaitan kemuliaan para ulamak dan penghormatan terhadap mereka. #Khalifah Umar bin Abdul Aziz di zaman belajarnya, beliau menuntut ilmu dengan beberapa ulamak besar dari kalangan sahabat Nabi yang hebat seperti Sayidina Ubadah bin as-Shomit, Sayidina Abdullah bin Umar bin al-Khattab. Beliau juga berguru dengan ulamak tabiin yang masyhur seperti Imam Said bin Musaiyib, Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud. #Beliau sangat menghormati dan menyanjungi semua gurunya. Beliau tersangat menyanjungi dan memuliakan gurunya Ubaidillah bin Abdilllah, belajar dariNya, beradab dengan akhlaknya dan begitu terkesan dengan Ubaidillah. Beliau pernah berkata: "Aku lebih suka berada dalam majlis ilmu Ubaidillah daripada diberikan kepadaku 1000 dinar" (Lihat: Umar bin Abdul Aziz, Abdullah Sattar Syeikh) #Katanya lagi: "Kalaulah Ubaidillah masih hidup, aku tidak akan mengeluarkan arahan melainkan setelah daku meminta pandangan darinya". *Ubaidillah pada waktu itu merupakan mufti di Madinah dan salah seorang daripada 7 ulamak fikah terkenal di Madinah. (Lihat: Siyar A'lam an-Nubala') #Ketika Umar bin Abdul Aziz dilantik menjadi gabenor di Thaif, beliau melantik 10 orang ulamak terhebat di Madinah untuk menjadi penasihat serta pembantunya. Beliau berkata kepada para ulamak ini: "Sesungguhnya aku memanggil kamu kerana satu tugas yang bergaji tetap. Ini bertujuan agar kamu menjadi pembantuku untuk menegakkan kebenaran. Aku tidak akan membuat apa-apa keputusan kecuali setelah mendengar pandangan daripada kamu semua" (Lihat: Suwar min hayat at-Tabiin) #Hebatnya pemimpin dahulu, mereka menjadi ulamak sebagai pembantu dan penasihat bahkan sentiasa memuliakan, menyanjungi dan menghormati mereka sebagai orang berilmu, alim ulamak dan penunjuk kebenaran. #Zaman kita hari ini, mufti menasihati dan menegur, mufti pula dikecam, ditegur menimbulkan polemik kepada masyarakat dan dipersalahkan serta mufti pula minta maaf kepada orang yang dinasihati. Lebih daripada itu, menteri/pemimpin pula mengeluarkan kenyataan bahawa SOP perlu diadakan sebelum mufti keluar sebarang kenyataan. Akhir zaman, mufti dan para alim ulamak pula yang dinasihati oleh pemimpin dan netizen, bukannya mereka yang menasihati pemimpin dan orang ramai. Pelik lagi ajaib. ♡Lihatlah pemimpin dan orang dulu yang menjadikan ulamak sebagai penasihat, penegur kesalahan dan pembetul kesilapan bukannya dijatuhkan martabat kedudukan ulamak. Contohilah mereka yang memuliakan ulamak, agar kita sentiasa diatas landasan kebenaran selamanya♡ 🐊Ust naim Klik link ini untuk     http://bit.ly/tadabburkalamullah Facebook:    https://m.facebook.com/tadabburkalamullah
    BIT.LY
    Tadabbur Kalamullah
    Oleh Ustaz Muhamad Naim Haji Hashim
    Like
    1
    0 Comentários 0 Compartilhamentos 8621 Visualizações