Bisikan Ruh Ramadhan 2

Ramadhan adalah bulan diturunkan Al Quran. Al Quran telah mensifatkan dirinya dengan berbagai nama dan sifat yang mulia agar manusia mudah mengenalinya. Sayugianya Al Quran lebih dikenali, didekati dan diingati.

1. Al-Quran adalah As-Shirath Al-Mustaqim ( jalan lurus )

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ. ﴿ الأنعام : ١٥٣﴾

“Dan sungguh, inilah jalan–Ku yang lurus, maka ikutilah!.”

(Al-An’am: 153)

2. Al-Quran adalah Al–Hablu al-Matin ( Tali agama yang kukuh )

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا ﴿أل عمران : ١٠٣ ﴾

“Maka berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah.”

(Ali ‘Imran: 103)

3. Al-Quran adalah Al-Mizan ( Neraca nilaian )

فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ ﴿ النساء : ٥٩ ﴾

“Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul.”

(An Nisa’: 59)

“Kembali kepada Allah” maknanya adalah kembali kepada Al-Qur’an, sedangkan “kembali kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam” adalah kembali kepada As-Sunnah.


4. Al-Quran adalah Al–‘Urwatul Wutsqa ( Pegangan yang kukuh )

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿ البقرة : ٢٥٦ ﴾

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat, yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

(Al-Baqarah: 256)

5. Al-Quran adalah al- Burhan ( bukti kebenaran ) dan An-Nur al-Mubin ( Cahaya yang terang )

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينً ﴿ النساء : ١٧٤ ﴾

“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan mukjizatnya), dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.”

(An-Nisa’: 174)

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿ الشورى : ٥٢ ﴾

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al–Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidak mengetahui apakah kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.”

(Asy-Syura: 52)

6. Al-Quran adalah Al–Huda ( Petunjuk )

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
﴿ الإسراء : ٩ ﴾

“Sungguh, Al–Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar."

(Al-Isra’: 9)

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴿ النحل : ٨٩ ﴾

“Dan Kami turunkan Al–Kitab (Al–Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).”

(An-Nahl: 89)

7. Al-Quran adalah Asy–Syifa’ ( Penawar dan penyembuhan)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ.
﴿ يونس : ٥٧ ﴾

“Wahai manusia! Sungguh telah dating kepadamu pelajaran (Al–Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”

(Yunus: 57)

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
﴿ فصلت : ٤٤ ﴾
Bisikan Ruh Ramadhan 2 Ramadhan adalah bulan diturunkan Al Quran. Al Quran telah mensifatkan dirinya dengan berbagai nama dan sifat yang mulia agar manusia mudah mengenalinya. Sayugianya Al Quran lebih dikenali, didekati dan diingati. 1. Al-Quran adalah As-Shirath Al-Mustaqim ( jalan lurus ) وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ. ﴿ الأنعام : ١٥٣﴾ “Dan sungguh, inilah jalan–Ku yang lurus, maka ikutilah!.” (Al-An’am: 153) 2. Al-Quran adalah Al–Hablu al-Matin ( Tali agama yang kukuh ) وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا ﴿أل عمران : ١٠٣ ﴾ “Maka berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah.” (Ali ‘Imran: 103) 3. Al-Quran adalah Al-Mizan ( Neraca nilaian ) فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ ﴿ النساء : ٥٩ ﴾ “Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul.” (An Nisa’: 59) “Kembali kepada Allah” maknanya adalah kembali kepada Al-Qur’an, sedangkan “kembali kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam” adalah kembali kepada As-Sunnah. 4. Al-Quran adalah Al–‘Urwatul Wutsqa ( Pegangan yang kukuh ) لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿ البقرة : ٢٥٦ ﴾ “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat, yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 256) 5. Al-Quran adalah al- Burhan ( bukti kebenaran ) dan An-Nur al-Mubin ( Cahaya yang terang ) يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينً ﴿ النساء : ١٧٤ ﴾ “Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan mukjizatnya), dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.” (An-Nisa’: 174) وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿ الشورى : ٥٢ ﴾ “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al–Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidak mengetahui apakah kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (Asy-Syura: 52) 6. Al-Quran adalah Al–Huda ( Petunjuk ) إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ﴿ الإسراء : ٩ ﴾ “Sungguh, Al–Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar." (Al-Isra’: 9) وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴿ النحل : ٨٩ ﴾ “Dan Kami turunkan Al–Kitab (Al–Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).” (An-Nahl: 89) 7. Al-Quran adalah Asy–Syifa’ ( Penawar dan penyembuhan) يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ. ﴿ يونس : ٥٧ ﴾ “Wahai manusia! Sungguh telah dating kepadamu pelajaran (Al–Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (Yunus: 57) وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ﴿ فصلت : ٤٤ ﴾
Like
1
0 Comments 0 Shares 1452 Views