MENGAPA SETAN TIDAK TERUSIR WALAU KITA BERZIKIR

Imam Al Ghazali ditanya oleh seseorang
"bukankah setan dapat terusir oleh zikir ?
Saya selalu berzikir, tapi mengapa setan tidak pernah terusir ?"

Imam Al Ghazali menjawab,

"Setan itu seperti anjing kalau kita hardik, anjing itu akan lari menyingkir. Jika di sekitar diri kita masih terdapat makanan anjing, nescaya anjing itu tetap akan datang kembali. Bahkan, anjing itu akan selalu mengintai diri kita dan ketika kita lalai, ia akan menghampiri dan memakan makanan itu."

Begitu pula halnya dengan zikir, zikir tidak akan bermanfaat bila di dalam hati kita masih kita sediakan makanan-makanan setan. Ketika sedang memburu makanan, setan tidak akan takut di hentak dengan zikir apapun.

Pada kenyataannya, bukan setan yang menggoda kita, tetapi kitalah yang menggoda setan dengan berbagai penyakit hati yang kita derita,"

Kita harus membersihkan "kotoran" dalam hati yang kita tanam melalui perilaku kita yang tercela, seperti hasad/dengki, dzhalim, benci, marah, ghibah, namimah, ujub, riya, takabur/sombong dsb. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran itu suatu saat akan menjadi terlalu tebal untuk kita bersihkan, Astaghfirullahal 'adzhim, Na'udzu billahi mindzalik.

#selfreminder
#IslamForU
MENGAPA SETAN TIDAK TERUSIR WALAU KITA BERZIKIR Imam Al Ghazali ditanya oleh seseorang "bukankah setan dapat terusir oleh zikir ? Saya selalu berzikir, tapi mengapa setan tidak pernah terusir ?" Imam Al Ghazali menjawab, "Setan itu seperti anjing kalau kita hardik, anjing itu akan lari menyingkir. Jika di sekitar diri kita masih terdapat makanan anjing, nescaya anjing itu tetap akan datang kembali. Bahkan, anjing itu akan selalu mengintai diri kita dan ketika kita lalai, ia akan menghampiri dan memakan makanan itu." Begitu pula halnya dengan zikir, zikir tidak akan bermanfaat bila di dalam hati kita masih kita sediakan makanan-makanan setan. Ketika sedang memburu makanan, setan tidak akan takut di hentak dengan zikir apapun. Pada kenyataannya, bukan setan yang menggoda kita, tetapi kitalah yang menggoda setan dengan berbagai penyakit hati yang kita derita," Kita harus membersihkan "kotoran" dalam hati yang kita tanam melalui perilaku kita yang tercela, seperti hasad/dengki, dzhalim, benci, marah, ghibah, namimah, ujub, riya, takabur/sombong dsb. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran itu suatu saat akan menjadi terlalu tebal untuk kita bersihkan, Astaghfirullahal 'adzhim, Na'udzu billahi mindzalik. #selfreminder #IslamForU
0 Comments 0 Shares 1561 Views